Sampai bertemu nanti, sampai bertemu mati.
Sampai bertemu nanti, sampai bertemu mati. Pict : Waikabubak, 2018 (cws) Pejuangan, Cinta, Patah hati, Tawa dan air mata, Amarah Hingga dendam. Didedikasikan untuk kematian, pada hasil akhirnya. Kita berhadapan dengan banyak babak dalam perjalanan menuju kematian. Setiap akhir dari suatu babak, ada babak baru dengan perjuangan baru, rasa sakit dan bahagia yang baru. Ada air mata dan tawa yang menunggu. Begitu seterusnya hingga kita lelah, sampai penyelesaian yang kita tunggu datang, yaitu kematian. Apa yang paling seirama dengan kehidupan? Kematian. Dekat lagi lekat. Aku pernah merasa mati, Berkali-kali. Aku mati ditikam kata, dicekik kenyataan, hingga mati dalam tatap seseorang. Apakah ketika mati, kita benar mati? Apakah saat hidup kita benar benar hidup? Apakah hidup hanyalah syarat untuk mati? Apakah hidup kita, benar-benar milik kita? Ataukah cuma bahan mainan semesta dan sang absolut? Jika takdir memang...