Aksa
Aku
ingin mengajakmu ke hutan,
Lalu
menghilang, tanpa jejak, tanpa tanda.
Meninggalkan
kota kita yang terlalu riuh dan berisik.
Lalu
tinggal dalam rumah yang kita bangun dengan pelukan dipagari bisik suara angin
nan gemersik.
Semua
orang di sini ingin berbicara, tanpa membiarkan telinga menjalankan fungsinya.
Sedang
kita dalam hening memasuki pelataran bahasa yang basah dengan lidah kita
sendiri untuk menyelami dalamnya suara kalbu.
Aku
ingin mengajakmu ke hutan,
Membebaskan
diri dari ambisi dan pretensi yang membutakan.
Melahirkan
sebuah gemuruh di dalam dada, menjangkit pinggul, membangkitkan gelegar yang
telah lama menunggu.
Aku
ingin mengajakmu ke hutan,
Lalu
menyatu dan melebur bersama semesta
Sebab
kita telah hilang, tanpa jejak, tanpa tanda.
Tanpa
tinggalkan ingatan pada kepala siapapun.
Mataram,
Maret 2022.
Tak bisa Aku berkata-kata wajahmu bagitu indah bagiku, kau seperti rembulan indentik dengan cahaya indahnya serta pernak perniknya bintang-bintang yang terpancar seperti bola matamu. Rambut mu panjang nan anggun seperti halnya gari gari awan yang membentuk keindahan, akhirnya semesta mengerti bahwa dirimu terjaga untuk ku
BalasHapusAduh gimana cara hapusnya komen gua
HapusSiapakah anonim ini. Wkwkwk
HapusSaya salah satu penikmat tulisan kak Lala, semoga bisa menjadi penulis hebat di kemudian hari.
BalasHapus