Manusia, Kemanusiaan, Hak Asasi Manusia



Manusia dan kemanusiaan adalah dua hal berbeda, kelahiran sebagai manusia tak serta merta mutlak memiliki rasa kemanusiaan. Rasa kemanusiaan merupakan bentuk penghargaan atas diri sendiri dan orang lain dalam kodratnya sebagai sesama manusia. Untuk menjamin keberlangsungan hidup seorang manusia lahirlah Hak Asasi Manusia (HAM).

Manusia lahir dengan memiliki jiwa, emosi, dan rasa dari hal inilah timbul  rasa kemanusiaan. Namun, dari emosi dan perasaan yang negatif yang tak dapat dikendalikan pula dapat membunuh rasa kemanusiaan dengan egoisme, hawa nafsu dan keserakahan.

Masalah kemanusiaan tak melulu soal hubungan antar personal, ada juga masalah yang muncul dari dalam diri manusia itu sendiri. Depresi, kelainan mental, hingga perasaan tertekan merupakan masalah kemanusiaan yang dapat mematikan. Ada banyak kasus bunuh diri akibat berbagai permasalahan ini. Tak jarang kasus bunuh diri disebabkan oleh perundungan, perasaan tersisihkan, merasa tidak diterima dan tidak nyaman dengan lingkungan. Hal ini secara tidak langsung mengarah pada fakta bahwa orang-orang disekililing pelaku bunuh diri adalah pembunuh.

Tak hanya permasalahan intern. Masalah kemanusiaan erat kaitan dengan hubungan antar manusia dan paling dekat kaitannya  dengan  pelanggaran HAM. Indonesia tanah yang subur menyimpan berbagai kisah mengenai darah dan air mata yang diluputkan dari buku-buku sejarah. Ada banyak fakta-fakta pelanggaran HAM berat yang disembunyikan. Tak hanya fakta, bahkan banyak kasus pelanggaran HAM yang dikubur.

Rasa kemanusiaan berasal dari pembentukan karakter dan watak sejak dini. Sama halnya dengan sikap menghargai diri sendiri dan orang lain. Maka dari itu amat diperlukan peranan orang dewasa dalam mengarahkan anak-anak di sekitar mereka.

Teman diskusi : Tomi Elindra P.

Tanahku subur, dahulu diperah dan dijarah
Tanahku kaya, menyimpan berjuta kisah
Dari satu tetesan hingga banjir, air mata bahkan darah
Yang diluputkan dari buku sejarah 

Tinggal cerita, tinggal alkisah
Semesta barangkali sudah jengah
Di kolong langit bising dengan tangis, jerit, kelu kesah
Bumi dipaksa sedia menerima raga-raga tanpa nyawa yang merebah
Hilang. Tersisa sunyi. Kemudian dilupakan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi : The Psychology of Money

Aksa

Resume : The Psychology of Money