Hutan dan Dunia
Bumi erat kaitan dengan hutan, sebelum maraknya pembangunan yang tidak terkendali hutan tersebar pada sebagian besar wilayah daratan di bumi. Namun, laju peningkatan populasi manusia yang tinggi dibarengi kemajuan teknologi pembangunan tidak bisa dihindari. Pohon yang telah puluhan bahkan ratusan tahun mendiami suatu hutan harus mengalah untuk menyediakan tempat bagi pembangunan manusia. Tak hanya pembangunan, hutan dengan segala eksosistem yang telah lama dibangun, hancur oleh eksploitasi besar-besaran manusia baik hasil hutan hingga hasil tambang.
Manfaat hutan tidak berhenti pada batas administratif suatu Negara. Bagi dunia, hutan memiliki fungsi yang penting baik bagi Negara dengan luasan hutan yang besar maupun bagi Negara yang tidak memiliki hutan sama sekali. Emisi gas buangan dari sisa-sisa yang dihasilkan melalui proses pembakaran dari yang paling sederhana pada proses pernapasan hingga mesin-mesin besar akan dilepas ke langit. Semua Negara berperan dalam menyumbang karbon ke atmosfer, seiring dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya penggunaan mesin jumlah karbon yang dilepaskan juga meningkat. Karbon yang diserap hutan manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh sebuah Negara dimana hutan itu berada. Tak hanya itu, kekayaan bidiversitas sebuah hutan dapat dinikmati dan digunakan untuk kepentingan penelitian maupun pendidikan, sehingga hutan juga menyumbangkan ilmu pengetahuan bagi dunia. Hasil hutan memiliki nilai yang tidak sedikit, baik hasil hutan yang berupa kayu maupun hasil hutan bukan kayu seperti madu, rotan, obat-obatan, fauna di dalamnya, dan lainnya. Adanya kegiatan ekspor-impor hasil hutan tersebut mengindikasikan adanya kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh Negara yang tidak memiliki hutan.
Melihat peran hutan bagi dunia, menyiratkan bahwa kerusakan hutan tentunya berdampak pada dunia. Laju deforestasi, degradasi, konversi lahan, hingga kebakaran hutan yang tinggi menjadi tanggung jawab dan bencana bersama. Mengingat oksigen dihasilkan pohon dan hutan menjadi produsen terbesarnya, maka menurunya luas hutan akan berdampak pada kualitas oksigen. Berkurangnya tutupan hutan tentunya akan berdampak pada jumlah CO2 yang diserap. Karbon yang tidak dapat diserap akan dilepas ke atmosfer, sehingga menjadi komponen pembentuk emisi rumah kaca yang akan memantulkan panas bumi kembali pada bumi, kemudian panas bumi akan meningkat dan tentunya akan sangat mempengaruhi iklim, Rusaknya hutan akan mempengaruhi struktur tanah, kerusakan hutan yang diakibatkan oleh deforestasi, pembakaran hutan, bekas lahan tambang, dan lainnya akan berdampak pada kesuburan tanah dan vegetasi di tempat tersebut. Kesuburan tanah menurun menyebabkan tumbuhan tidak bertumbuh dan berkembang secara baik ditempat itu. Hal ini akan menimbulkan masalah lain seperti berkurangnya vegetasi serta memicu banjir dan erosi akibat struktur tanah yang tidak kokoh. Rusaknya tanah juga akan menyebabkan kemampuan menyerap air oleh tanah terganggu akibatnya air tidak akan diserap tetapi menjadi bencana banjir. Banjir akan mengerus lapisan tanah dan membuat tanah menjadi rapuh yang selanjutntya dapat menyebabkan erosi ataupun longsor. Kurangnya kemampuan tanah menyerap air tentu akan berdampak pada ketersediaan air tanah, sehingga akan memicu bencana kekeringan. Selain koservasi tanah, hutan juga berperan dalam siklus air. Berkurangnya pohon akan berdampak pada berkurangnya daerah resapan air. Berkurangnya air dalam tanah menyebabkan proses daur air memerlukan waktu yang lama. Sehingga evaporasi atau penguapan menjadi lebih lama akibatya jarang terjadi hujan atau presipitasi. Di dalam hutan juga terdapat flora dan fauna yang saling bergantung dalam rantai makanan, jika memutus salah satu mata rantainya akan berdampak pada keseimbangan seluruh rantai makanan. Kerusakan hutan akan menyebabkan kehilangan spesies flora dan fauna secara cepat atau lambat. Hilangnya hutan sebagai rumah bagi berbagai satwa dan vegetasi sama dengan menghilangkan satwa dan vegetasi tersebut, bahkan terancam punah.
Manusia sebagai mahkluk sosial menjadi sebuah indentitas yang tak dapat lepas, membutuhkan dan dibutuhkan orang lain. Begitupun dalam motivasi menyelesaikan permasalahan hutan, tiap Negara membutuhkan dan dibutuhkan kontribusinya. Hutan adalah milik bersama, baik dan buruknya keadaan hutan dampaknya akan dirasakan bersama oleh masyarakat dunia. Melihat dampak vital dari hutan bagi dunia maka perlunya kerja sama masyarakat dunia dan kolaborasi dalam memecahkan permasalahan terkait kehutanan dalam kemampuan dan keterbatasan masing-masing Negara.
uwuwuwuw
BalasHapus